Rabu, 28 Desember 2011

LAPORAN OPT (organisme pengganggu tanaman) ACARA 4







LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT)
ACARA  VI
PNGENALAN GEJALA SERANGAN BEBERAPA PATOGEN
PENYEBAB PENYAKIT TANAMAN










BAB 1
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
          Seperti kita ketahui pertumbuhan dan hasil tumbuhan tergantung pada ketersediaan hara dan air di dalam tanah tempat tumbuhan tersebut tumbuh, dan pada pemeliharaan di dalam kisaran factor-faktor lingkungan tertentu, seperti : suhu, kelembaban, dan cahaya, sesuatu yang mempengaruhi kesehatan tumbuhan berkemungkinan besar juga akan memepengaruhi pertumbuhan dan produksinya dan mungkin dengan tegasnya akan menurunkan krgunaannya bagi manusia, pathogen tumbuhan, cuaca yang tidak menguntungkan , gulma dan serangan hama adalah penyebab yag sangat umum dalam menurunkan atau menghancurkan  pertumbuhan dan produksi tumbuhan. Tumbuhan menderita penyakit yang penyebabnya sama dengan penyebab penyakit pada hewan dan manusia, walaupun kita tidak mempunyai bukti-bukti bahwa tumbuhan merasa menderita atu measa tidak enk tetapi perkembangan penyakit yang terjadi pada tumbuhan mengikuti langkah-langkah dan serumit yang terjadi pada tumbuhan yang biasa terjadi pada hewan. Ilmu penyakit tumbuhan ( fitopatologi ) adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan keadaan lingkungan yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan, penyakit tumbuhan di sebabkan lh beberapa faktor yaitu jamur, bakteri, mikroplasma, tumbuhan tingkat parasit, virus, viroid, nematode dan protozoa. Adapun factor fisik dan kimia timbulnya suatu penyakit tanaman bia disebabakan oleh ketdakseimbangan atau kekurangan kelembaban suhu dan udara serta hara, kerusakan tumbuhan yang disebabkan oleh manusia, srangga atau hewan lainnya tidak di masukkan ke dalam kajian penyakit tumbuhan, jadi penyakit tumbuhan dapat di definisikan sebagai terjadinya perubahan fungsi-fungsi sel dan jaringan inang sebagai akibat gangguan yng terus menerus oleh agensia-agensia pathogen atau factor lingkngan yang menyebabkan perkembangan gejala penyakit.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengenal beberapa gejala serangan yang di akibatkan oleh beberapa petogen penyebab penyakit













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit adalah kondisi yang menyebabkan perubahan abnormal dalam segi bentuk fisiologi, keutuhan, atau tingkah laku tumbuhan perubahan-perubahan yang demikian mungin menghasilkan kerusakan sebagian atau kematian tumbuhan tau bagian-bagian tertentu. Pathogen menyebabkan penyakit pada tumbuhan dengan melemahkan inng dengan cara menyerap makanan secara terus menerus dari sel inang untuk kebutuhannya mnghentikan atau mengganggu metabolisme sel inang dengan toksin enzim atau zat pengatur tumbuh yang di sekresikannya menhambat transportasi makanan, hara, mineral dan air melalui jaringan pengangkutan dan mengkonsumsi kandungan sel inang setelah terjadi kontak. Penyakit yang mendukung pertumbuhan ( suhu adalah kelembaban , cahaya dll) dan kelebihan atu kekuranga zat kimia yang di serap atau di butuhkan tumbuhan (sutrisno,2004).
Parasitoid adalah organisme yang menghabiskan sebagian besar riwayat hidupnya dengan bergantung pada atas di organisme inang tunggal, yang akhirnya membunuh ( dan sering mengambil makanan) dalam proses itu kemuian parasitoid mirip dengan parasit khusus, kecuali dalam nasib inang tertentu. Dalam hubungan parasite khusus, parasite dan inang hidup berdampingan tanpa kerusakan mematikan pada inang, khasnya paasit mengambil cukup bahan makanan utuk tumbuh tanpa mencegah inang berkembang biak, tanaman memiliki mekanisme pertahanan yang rumit dan efektif terhadap irus, salah satu yang paling efektif adalah kehadiran dari apa yang di sebut resistensi (R) gen.setiap gen (R) meberikan resistensi terhadap virus tertentu dengan memicu daerah local kematian sel di sekitr sel yang terinfeksi, yang sering dapat di lihat dengan mata telanjang, sebagai bintik besar . hal ini menghentikan infeksi dari menyebar. Iterferensi RNA juga merupakan pertahanan yang efektif pada tanaman, ketika mereka terinfeksi tnaman sering menghasilkan disinfektan alami yang mmbunuh virus seperti salisilat, oksida itrat dan molekul oksigen relative (Amatullah,2000).
Umumnya tumbuhan sakit menunjukkan gejala yang khusus gejala (sympton) alah perubahan-perubahan yang di tunjukkan oleh tmbuhan sebagai akibat adanya penyakit seringkali pnyakit tertentu tidak hanya menyebabkan timbulnya suatu gejala tetapi juga menimbulkan sindroma, selain itu beberpa penykit berbeda menunjukkan gejala yang sama sehingga dengan memperhatikan gejala saja sulit untuk mendiagnosis dengan pasti maka selain memperhatikan gejala harus di perhatikan tanda (SIGN) dari penyakit. Tanda adalah semua pengenal dari penyakit selain reaksi tumbuhan inang (gejala) misalnya bentuk tubuh buah, parasite, miselium, warna spora, bledeok lendir dan sebagainya (Wijaya,2001).
 Bakterifag adalah kelompok umum yang beragam virus dan merupakan bentuk yang paling berlimpah entitas biologis dalam air lingkungan, ada yang sampai sepuluh kali lebih banyak hngga bias mencapai puluhan ribu, cara utama bakteri mempertahankan diri dari bakteriofag adalah dengan memproduksi enzim yang merusak DNA asing, bakteri di dalam penyakit tanaman sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, karena biasanya bakteri bias membuat tanaman menjadi terhambat pertumbuhannya dan bias juga mengalami kematian (Ridwan,2003).
Tumbuhan menjadi sakit apabila tumbuhan tersebut di serang oleh pathogen (parasite) atau di pengaruhi oleh agensia abiotik (fisiopath) oleh karena itu untuk terjadinya penyakit tumbuhan sedikitnya harus terjadi kontak dan terjadi interaksi antara dua komponen ( tumbuhan da pathogen ) interaksi ketiga komponen tersebut telah umum di gambarka sebagai suatu segitiga, umumnya di sebut sebagai segitiga penyakit (disease triangle) setiap sisi sebanding dengan total jumlah sifat-sifat tiap komponen yang memungkinkan terjadinya penyakit, sebagai contoh  jika tumbuhan bersifat tahan umumnya pada tingkat yang tidak menguntungkan atau dengan jarak tanaman yang lebar  maka segitiga penyakit dan jumlah penyakit akan kecil atau tidak ada, sedangkan jika tumbuhan rentan pda tingkat pertumbuhan yang rentan atau dengan jarak tanam rapatmaka sisi inangnya akan panjang dan jumlah penyakit akan bertambah besar, dengan cara yang sama pathogen lebih virulen dalam jumlah berlimpah dan dalam keadaan aktif maka sisi pathogen akan bertambah panjang dan umlah potensial penyakitnya lebih besar juga keadaan menurunkan tingkat ketahanan inang, maka sisi lingkungan akan menjadi lebih panjang (Winarso,2005).













BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A.    Waktu dan tempat praktkum
Praktikum ini dilaksankan pada hari jumat ,pada tanggal 09 desember 2011, pukul 07.30 WITA, bertempat di laboratorium proteksi tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram.

B.     Alat dan bahan praktikum
·         Bahan praktikum
a)      Gejala serangan Puru akar pada pacar air.
b)      Gejala serangan Bercak pada padi.
c)      Gejala serangan Klorosis pada kedelai.
d)     Gejala serangan Hipertropi pada mangga.
e)      Gejala serangan Bercak pada daun singkong.
·         Alat praktikum : alat tulis menulis

C.     Langkah Kerja
1.      Di siapkan bagian tanaman yang terserang oleh pathogen.
2.      Di gambar dan di jelaskan bagian tanaman yang terserang penyakit tersebut.
3.      Di berikan keterangan tentang gejala yang di amati dan pathogen penyebabnya.



BAB IV
HASIL PENGAMATAN

Gambar 1. Gejala serangan bercak pada daun padi



 










Gambar 2. Gejala serangan puru akar pada tanaman pacar air
Sistematika
Filum:  Nemathelminthes
Kelas :  Nematoda
Ordo  :  Thylencina
Famli :  Heleroderida
Genus  :  Meloidogyne
Spesies: Meloidogyne spp

Gambar 3. Gejala serangan bercak pada daun kedelai


 






Gambar 4. Gejala serangan bercak pada daun singkong
 







Gambar 5. Gejala serangan hipertropi pada daun mangga
 

                                                                                                                                           



                       















PEMBAHASAN

Penyakit adalah suatu keadaan atau proses abnormal alam tubuh jasad penderita, penyakit tumbuhan adalah setiap penyimpangan dari fungsi dan proses normal pada aktifitas biologi (fisiologi) yang menghasilkan perubahan pada tumbuhan , adapun proses fisiologi yang terganggu antara lain penyerapan air dan hara contohnya adalah busuk akar, damping off, busuk pangkal batang, transportasi air dan hara, karbohidrat contohnya stem or  vascular roots, crown gall, root galls, fotosintesis contohnya becak atau hawar daun, klorosis , yellowing,defoliasi, permeabilitas membran sel contohnya toksin nekrosis, water soaked, pembelahan dan pertumbuhan sel contohnya toksin hypoplasia atau hyperplasia.
Adapun penyebab penyakit pada tumbuhan yaitu penyebab biotik , pathogen atau jasad patogenik golongan mikroba parasit , jamur, bakteri,mikroplasma, pada praktikum kali ini ada 5 macam penyakit pada tumbuhan yang di antaranya :
Gejala serangan bercak pada tanaman padi, sel-sel yang mati hanya terjadi pada luasan terbatas dan biasanya berwarna kecoklatan , sebelum terjadi di kematian sel warnanya agak kekuning-kuningan bagian jaringan yang mati seringkali sobek dan terpisah dari jaringan yang ada di sekitarnya yang masih sehat, gejala tersebut di sebut shot-hole atau tembus peluru, bentuk lesio dari bercak ini dapat bundar, segi empat bersudut atau tidak teratur, sisi grcak berwarna jingga, kecoklatan dan sebagainya.
Gejala serangan puru akar pada tanaman pacar air, Spesies jenis ini menyebabkan kerusakan berat pada akar dan menyebabkan nekrosis, kumpulan telur nematode di lindnungi oleh cairan pekat larva, stadium kedua akan keluar dari telur, larva tersebut bergerak aktif melalui selaput air  antara partikel-patikel tanah dan menyerang akar tanaman dengn cara melukai epidermis ujung akar dengan stylet (alat penusuk dan penghisap) lalu masuk ke dalam jaringan tengah menghisap ciran sel akar.
Gejala serangan bercak pada daun kedelai, pathogen ini menyerang ketike kacang sedang tumbuh, menyerang daun, polong,batang dan biji pada daerah yang terinfeksi di kelilingi leh banyak zona menyempit dari jaringan berwarna kuning terang , brubah menjadi coklat dan mengalami nekrosis dengn cepat, bercak kecil di tengahnya terdapat tonjolan (pustul),bakteri pnyebab penyakit ini terbawa oleh benih, masuk melalui stomata, bakteri berkembang di dalam ruang substomata.
Gejala serangan bercak pada dau singkong, Bisnya gejala ini menyebabkan daun berwrna coklat, bagian-bagian jaringan yang mati seringkali sobek dan terpisah dari jaringan yang ada di sekitarnya yang masih sehat, gejala tersebut di sebut shot-hole atu tembus peluru, bentuk lesion dari bercak ini berbentuk bundar tidak teratur, sisi bewarna jingga atau coklat.
Gejala hipertropi pada daun mangga, Terjadi pembesaran secara abnormal dalam ukuran dari organ tanaman, hal ini terjadi karena adanya prangsangan terhadap jaringan tanaman untuk tumbuh secara berlebihan, pembesaran organ tanaman ini dapat terjadi karena hiperflasia atau hipertropi atau yang keduanya terjadi sekaligus, hiperflasia yaitu pembesaran dalam ukuran secara abnormal karena bertambah dlm jumlh sel, hipertropi yaitu pembesaran karena pertambahan besar dalam ukuran sel.
Penyakit yang menyerang seluruh bagian tanaman seperti penyakit yang di sebabkan oleh virus meskipun pada mulanya hanya pada bagian tertentu, tapi akhirnya dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh tanaman,  
Adapun pencegahan dan pengendalian penyakit tanaman pada dasarnya di golongkan menjadi dua kategori yaitu,profilaksus yang terdiri dari eradiksi, perundang-undangan dan proteksi, imunisasi yaitu memberiken kekebalan yang berssifat turun temurun antar tanaman, ketahanan di daam tanaman di bedakan menjadi beberapa macam yaitu ketahanan fisis, ketahanan histologis, ketahanan fisiologis dan ketahanan biokhemis.















BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Penyakit tumbuhan adalah setiap penyimpangan dari fungsi dan proses normal pada aktifitas biologi ( fisiologi ) yang menghasilkan perubhan pada tumbuhan .
2.      Adpun gejala yang di amati pada praktikum ini adalah gejala serangan bercak pada daun padi gejala tersebut di sebut sebagai shot-hole atau tembus peluru, gejala puru akar pada tanaman pacar-air di sebabkan oleh bakteri meloidogynegejala serangan becak pada daun kedelai di sebabkan oleh bakteri xanthromonas campestriss dan gejala serangan bercak pada daun singkong.
B.     Saran
Agar dalam praktikum, kerjasama antar praktikan dan co.ass agar dapat lebih di tingkatkan lagi agar kegitan praktikum berlangsung dengan baik dan lebih efisien.







DAFTAR PUSTAKA


Amatullah, 2001. Rancangan Percobaan Pada Penyakit Tanaman . Usaha Nasional Surabaya.

Ridwan , 2003. Penyakit Tanaman dan Pengendaliannya . IPB Bogor.

Sutrisno , 2004. Pengelolaan Penyakit Tanaman. Universitas Bengkulu. Bengkulu.

Wijaya , 2001. Hama dan Penyakit Tanaman Holtikultura.  Fakultas Pertanian. Universitas Kediri. Kediri

Winarso , 2005. Perlindungan Tanaman. Cv. Abdi jaya: Jakarta Selatan.











































                                                                               

LAPORAN OPT (organisme pengganggu tanaman) ACARA 2


BAB I
ACARA I
(PENGENALAN GEJALA SERANGAN HAMA)


PENDAHULUAN


A.Latar belakang
Hama adalah semua herbivora yang dapat merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia secara ekonomis. Akibat serangan hama produktivitas tanaman menjadi menurun, baik kualitas maupun kuantitasnya, bahkan tidak jarang terjadi kegagalan panen. Oleh karena itu kehadirannya perlu dikendalikan, apabila populasinya di lahan telah melebihi batas Ambang Ekonomik. Dalam kegiatan pengendalian hama, pengenalan terhadap jenis-jenis hama (nama umum, siklus hidup, dan karakteristik) serta gejala kerusakan tanaman menjadi sangat penting agar tidak melakukan kesalahan dalam mengambil langkah/tindakan pengendalian.
            Penyakit tumbuhan dapat ditinjau dari dua sudut yaitu sudut biologi dan sudut ekonomi, demikian juga penyakit tanamannya. Kerusakan yang ditimbulkan oleh penyakit tumbuhan dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar terhadap masyarakat. Kerusakan ini selain disebabkan oleh karena hilangnya hasil ternyata juga dapat melalui cara lain yaitu menimbulkan gangguan terhadap konsumen dengan adanya racun yang dihasilkan oleh jamur dalam hasil pertanian tersebut.
Tumbuhan menjadi sakit apabila tumbuhan tersebut diserang oleh pathogen (parasit) atau dipengaruhi oleh agensia abiotik (fisiopath). Oleh karena itu, untuk terjadinya penyakit tumbuhan, sedikitnya harus terjadi kontak dan terjadi interaksi antara dua komponen (tumbuhan dan patogen). Interaksi ketiga komponen tersebut telah umum digambarkan sebagai suatu segitiga, umumnya disebut segitiga penyakit (disease triangle).
Setiap sisi sebanding dengan total jumlah sifat-sifat tiap komponen yang memungkinkan terjadinya penyakit. Sebagai contoh, jika tumbuhan bersifat tahan, umumnya pada tingkat yang tidak menguntungkan atau dengan jarak tanam yang lebar maka segitiga penyakit – dan jumlah penyakit – akan kecil atau tidak ada, sedangkan jika tumbuhan rentan, pada tingkat pertumbuhan yang rentan atau dengan jarak tanam rapat, maka sisi inangnya akan panjang dan jumlah potensial penyakit akan bertambah besar. Dengan cara yang sama, patogen lebih virulen, dalam jumlah berlimpah dan dalam keadaan aktif, maka sisi patogen akan bertambah panjang dan jumlah potensial penyakitnya lebih besar. Juga keadaan lebih menguntungkan yang membantu patogen, sebagai contoh suhu, kelembaban dan angin yang dapat menurunkan tingkat ketahanan inang, maka sisi lingkungan akan menjadi lebih panjang dan jumlah potensial penyakit lebih besar.




B.Tujuan Praktikum
Untuk mengenal beberapa gejala serangan yang diakibatkan oleh hama, mengidentifikasi penyebab kerusakan dan menapsirkan intensitas serangan.













TINJAUAN PUSTAKA



Ganguan merupakan suatu proses interaksi anatara berbagai factor yang mempengaruhi. Hasil proses interaksi tersebut dapat dilihat dengan adanya kerusakan pada tanaman, Karena tanaman yang terganggu oleh pengganggu tertentu sering menunjukkan kerusakan akan tertentu pula. Beberapa jenis hama tidak hanya memakan bagian tubuh tanaman tetapi juga mengeluarkan substansi tertentu yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Beberapa jenis hama yang lain akan meninggalkan bebas aktivitas yang khas (Triharso,2004).
Banyak macam patogen tumbuhan dan tidak sedikit diantaranya yang mempunyai arti ekonomi penting. Setiap macam tanaman dapat diserang oleh banyak macam patogen tumbuhan, begitu pula satu macam patogen ada kemungkinan dapat menyerang sampai berpuluh-puluh tanaman. Sering pula terjadi, bahwa patogen tumbuhan tertentu dapat menyerang satu macam organ tanaman atau ada pula yang menyerang berbagai macam organ tanaman. Sebagai akibat dari reaksi tersebut maka suatu kerusakan tertentu akan tampak pada tanaman. Perkembangan selanjutnya, bagian pathogen atau pathogen itu sendiri dapat menampakkan diri pada permukaan tanaman inang yang abnormal. Abnormalitas atau perubahan-perubahan yang ditunjukkan oleh tanaman sakit sebagai akibat adanya serangan agensia penyakit-penyakit (pathogen) tersebut disebut gejala, sedangkan pengenal yang ditunjukkan oleh selain reaksi tanaman inang disebut tanda. Contoh tanda penyakit misalnya miselium jamur, spora atau konidi jamur, badan buah jamur, mildew, sklerosium, koloni baketri yang berupa lendir, dan sejenisnya (Wagiman,2007).
Parasit yang menyebabkan penyakit pada tanaman pada umumnya membentuk bagian vegetatifnya di dalam jaringan tanaman sehingga tidak tampak dari luar. Tetapi walaupun demikian ia membentuk bagian reproduktifnya pada permukaan tanaman yang diserangnya atau hanya sebagian tampak pada permukaan tersebut. Selan itu sering pula pembentukan propagul dalam bentuk istirahat pada permukaan tanaman.
Pada beberapa kasus hampir seluruh bagian dari parasit termasuk, propagul vegetatif dan generatif terdapat pada bagian luar tanaman sehingga dapat dilihat (Anonim,2011).
Pembicaraan tentang gejala gangguan yang ditimbulkan oleh hama sama dengan pembicaraan tentang kerusakan yang ditimbulkannya, sehingga hal ini tidak lepas dari pembicaraan tentang tentang morfologi alat mulut yaitu tipe pengunyah atau mandibulate dan tipe pengisap atau haustelate. Pada tipe pengunyah terdapat satu pasang mandibulate yang dapat digerakkan kesamping dan dapat digunakan untuk menggigit dan mengunyah makanannya. Sedangkan pada tipe pengisap makanan yang cair disebut probosis. Kedua tipe mandibulatenya mengalami modifikasi menjadi bentuk yang memanjang (Anonim,2011).
Pada umumnya rusak akibat serangan hama penggerek sehingga mengakibatkan  cabang/ranting berlubang, daun menjadi layu dan kering contohnya Xylebonus spp pada kopi. Seperti halnya cabang dan ranting, titik tumbuh banyak diserang oleh hama penggerek. Pucuk menjadi lay, kering dan tumbuhnya pucuk-pucuk samping ayau kekeringan pada daun dan akhirnya diikuti dengan kematian tanaman (Waryo,2007).











METODOLOGI PRAKTIKUM



A. Waktu dan Tempat Praktikum
·         Waktu Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan pada hari jumat, tanggal 18 November 2011
·         Tempat Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan di laboratorium Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

B. Alat dan Bahan Praktikum 
1.                  Alat – Alat Praktikum :
alat tulis menulis
2.                  Bahan – Bahan Praktikum
a)      Bagian tanaman yang diserang oleh hama pemakan
b)      Bagian tanaman yang diserang oleh hama penggerek
c)      Bagian tanaman yang diserang oleh hama pengisap
d)     Bagian tanaman yang diserang oleh hama penyebab gejala puru
C. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja pada saat praktikum adalah :
1.      Disiapkan bagian tanaman yang terserang oleh hama
2.      Digambar bagian tanaman yang terserang oleh hama
3.      Dilberikan keterangan tentang gejala yang diamati tersebut, jenis hama, tipe alat mulut dan sistematikanya serta tanaman inangnya.





HASIL PENGAMATAN



1.      Gejala serangan oleh hama pemakan pada daun kakao
                                                                      Sistematika :                                                                                                              Filum   : Hexapoda
                                                                                  Kelas   : Insekta
                                                                                  Ordo    : Orthoptera
                                                                                  Famili : Acrididae
                                                                                  Genus : Valanga
                                                                                  Spesies : Valanga nigricornis
                                                                                 
Keterangannya          :
Hama memiliki alat mulut penggigit pengunyah sehingga dapat melubangi dan merobek
bagian tanaman.

2.      Gejala serangan oleh hama penggerek pada daun mangga
                                                                                  Sistematika :
                                                                        Filum   : Arthropoda
                                                                                  Kelas   : Insekta
                                                                                  Ordo    : Homoptera
                                                                                  Famili : Apididae
                                                                                  Genus : Aphis
                                                                                  Spesies : Aphis maidis

Keterangannya            :
Hama mengisap cairan sel jaringan tanaman sehingga menimbulkan bercak dan misforming pada jaringan muda.

3.      Gejala serangan oleh hama pengisap pada tanaman padi
                                                                                  Sistematika :
                                                                                  Filum   : Arthropoda
                                                                                  Kelas   : Insekta
                                                                                  Ordo    : Hemiptera
                                                                                  Famili : Coreidae
                                                                                  Genus : Leptocorixa
                                                                                  Spesies : Leptocorixa acuta

Keterangannya            :
Hama mengisap cairan sel jaringan tanaman sehingga menimbulkan bercak atau misforming pada jaringan muda

4.      Gejala serangan oleh hama penyebab gejala puru golkar

                                                                                  Sistematika :
                                                                                  Filum   : Arthropoda
                                                                                  Kelas   : Insekta
                                                                                  Ordo    : Lepidoptera
                                                                                  Famili : Gelectilidae
                                                                                  Genus : Procontaria
                                                                                  Spesies : Procontaria mafiana
         
Keterangannya          :
Hama masuk kejaringan tanaman yang masih muda, puru terbentuk karena adanya sekresi yang mengeluarkan hama pada waktu merusak jaringan tanaman sehingga merangsang jaringan pertumbuhan disekitar luka secara berlebihan.




5.      Gejala serangan oleh hama ulat pada buah pisang
                                                                     
                                                                                  Sistematika :
                                                                                  Filum   : Arthropoda
                                                                                  Kelas   : Insekta
                                                                                  Ordo    : Diptera
                                                                                  Famili : Tephritidae
                                                                                  Genus : Bactrocera
                                                                        Spesies : Bactrocera sp

Keterangannya            :
Hama mengebor membuat liang pada jaringan atau membuat tanaman bercak hitam yang mempunyai lendir dari hama-hama yang melekat dan hidup didalamnya.


6.      Gejala serangan oleh hama penggerek pada kacang panjang                                                                                             Sistematika      :                                                                                                           Filum   : Arthropoda
                                                                                  Kelas   : Insekta
                                                                                  Ordo    : Lepidoptera
                                                                                  Famili : Pyralidae
                                                                                  Genus : Etiella
                                                                        Spesies : Etiella zinkenell

Keterangannya            :
Hama mengebor bagian tanaman dan menghabiskan sebagian besar hidupnya didalam jaringan tanaman tersebut.



PEMBAHASAN



Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa mekanisme terjadinya kerusakan penyakit pada tanaman dapat terjadi oleh beberapa penyebab pathogen dan hama. Hama yang terdapat pada tanaman padi adalah Walang sangit (Leptocorixa acuta) walang sangit sering sekali menjadi penyebab utama rusaknya bulir padi, sehingga bulir pada jadi hampa dan kempes. Walang sangit memiliki cirri-ciri yaitu : mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput, memiliki tipe alat mulut menusuk mengisap, dan metamorfosisnya tidak sempurna. Penyebab kerusakannya adalah Leptocorixa acuta, aktifnya pagi hari, warna serangga hijau kekuning-kuningan sesuai dengan warna bulir padi yang disenanginya. Telur diletakkan dalam kelompok pada permukaan daun, bentuknya seperti biji gulma. Gejala serangan : Butir padi stadium matang susu menjadi hampa atau setengah hampa karena cairannya dihisap oleh hama ini, terdapat lubang bekas tusukan berwarna abu-abu kekuning-kuningan
Hama yang terdapat pada tanaman golkar yang disebabkan oleh hama gejala puru. Kelompok ini mulu-mula masuk kedalam jaringan tanaman melalui bagian-bagian tanaman yang masi muda. Puru terbentuk akibat sekresi yang dikeluarkannya pada waktu mengisap atau merusak jaringan tanaman. Sekresi tersebut menyebabkan pertumbuhan jaringan tanaman luar biasa disekitar daerah yang terluka.
Hama penggerek yang terdapat pada daun mangga dan kacang panjang,  hama ini merusak dengan jala mengebor bagian tanaman dan menghabiskan sebagian besar didalam jaringan tanaman, baik daun, batang, akar,buah, biji, dan umbi. Mereka  berada didalam karena dimasukkan oleh induknya semasa stadium telur/larva yang dapat menembus epidermis daun setelah menetas dari telur. Contohnya  Etelle zinkinella hama penggerek polong tanaman leguminoceae.
Hama pemakan yang terdapat pada daun kakao merupakan hama yang tergolong memiliki alat mulut paling primitif yaitu penggigit pengunyah dan dijumpai pada belalang, kumbang serta kebanyakan larva. Bagian tanaman yang diserang meliputi akar leucopolis rorida, batang agrotis sp pada tembakau dan daun epilaclina sp pada daun kakao




























PENUTUP

Kesimpulan
*      Mekanisme terjadinya kerusakan penyakit pada tanaman dapat terjadi oleh beberapa patogen dan hama
*      Beberapa gejala serangan hama pada tanaman yang diteliti pada praktikum :
                                                        i.            Daun berlubang → disebabkan oleh hama belalang yang memiliki tipe alat mulut penggigit pengunyah. Gejala kerusakannya adalah daun menjadi berlubang
                                                      ii.            Bulir padi kepipis → diebabkan oleh hama walang sangit yang memiliki tipe alat mulut pencucuk penghisap. Gejala kerusakannya adalah bulir padi menjadi hampa/tidak berisi dan kempes
                                                    iii.            Batang digerek → disebabkan oleh hama penggerek batang yang memiliki tipe alat mulut penggerek. Gejala kerusakannya adalah terdapat lubang gerek pada permukaan batang dan bagian tengah batang akan terdapat warna hitam memanjang.












DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2011. Gejala Serangan Hama. http://www.ask.com. Diakses pada tanggal 18 November 2011

Anonim,2011. Hama Tanaman. http://disbunjatim.co.cc. Diakses pada tanggal 18 November 2011

Triharso,2004. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. Gajah Mada University Press : Yogyakarta

Wagiman,F.X.2003. Hama Tanaman : Cemiri Morfologi Biologi dan Gejala Serangan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian : Universitas Gajah Mada : Yogakarta

Wariyo,2007. Hama Penyakit Tanaman. Universitas Brawijaya : Malang